Jumat, 22 Maret 2013
8 kode etik para pendekar samurai jepang
1. Gi (義
– Integritas)
Menjaga Kejujuran.
"Seorang ksatria harus paham
betul tentang yang benar dan yang salah, dan berusaha keras melakukan yang
benar dan menghindari yang salah. Dengan cara itulah bushido biasa hidup."
(Kode Etik Samurai)
Seorang Samurai senantiasa
mempertahankan etika, moralitas, dan kebenaran. Integritas merupakan nilai
Bushido yang paling utama. Kata integritas mengandung arti jujur dan utuh.
Keutuhan yang dimaksud adalah keutuhan dari seluruh aspek kehidupan, terutama antara pikiran, perkataan, dan perbuatan. Nilai ini sangat dijunjung tinggi dalam falsafah bushido, dan merupakan dasar bagi insan manusia untuk lebih mengerti tentang moral dan etika.
2. Yū (勇
– Keberanian)
Berani dalam
menghadapi kesulitan.
"Pastikan kau menempa diri
dengan latihan seribu hari, dan mengasah diri dengan latihan selama ribuan
hari". (Miyamoto Musashi)
Keberanian merupakan sebuah
karakter dan sikap untuk bertahan demi prinsip kebenaran yang dipercayai meski
mendapat berbagai tekanan dan kesulitan. Keberanian juga merupakan ciri para
samurai, mereka siap dengan risiko apapun termasuk mempertaruhkan nyawa demi
memperjuangkan keyakinan.
Keberanian mereka
tercermin dalam prinsipnya yang menganggap hidupnya tidak lebih berharga dari
sebuah bulu. Namun demikian, keberanian samurai tidak membabibuta, melainkan
dilandasi latihan yang keras dan penuh disiplin.
3. Jin (仁
– Kemurahan hati)
Memiliki sifat kasih
sayang.
"Jadilah yang pertama dalam
memaafkan."(Toyotomi Hideyoshi)
Bushido memiliki
aspek keseimbangan antara maskulin (yin) dan feminin (yang) . Jin mewakili
sifat feminin yaitu mencintai. Meski berlatih ilmu pedang dan strategi
berperang, para samurai harus memiliki sifat mencintai sesama, kasih sayang,
dan peduli.
Kasih sayang dan
kepedulian tidak hanya ditujukan pada atasan dan pimpinan namun pada
kemanusiaan. Sikap ini harus tetap ditunjukan baik di siang hari yang terang
benderang, maupun di kegelapan malam. Kemurahan hati juga ditunjukkan dalam hal
memaafkan.
4. Rei (礼
– Menghormati)
Hormat kepada orang
lain.
"Apakah kau sedang berjalan,
berdiri diam, sedang duduk, atau sedang bersandar, di dalam perilaku dan
sikapmu lah kau membawa diri dengan cara yang benar-benar mencerminkan prajurit
sejati. (Kode Etik Samurai)
Seorang Samurai tidak pernah
bersikap kasar dan ceroboh, namun senantiasa menggunakan kode etiknya secara
sempurna sepanjang waktu.Sikap santun dan hormat tidak saja ditujukan pada
pimpinan dan orang tua, namun kepada tamu atau siap pun yang ditemui. Sikap
santun meliputi cara duduk, berbicara, bahkan dalam memperlakukan benda ataupun
senjata.
5. Makoto atau (信
– Shin Kejujuran) dan tulus-iklas.
Bersikap Tulus dan
Ikhlas.
"Samurai mengatakan apa yang
mereka maksudkan, dan melakukan apa yang mereka katakan. Mereka membuat janji
dan berani menepatinya." (Toyotomi Hideyoshi)
"Perkataan seorang samurai lebih kuat daripada besi." (Kode Etik Samurai)
"Perkataan seorang samurai lebih kuat daripada besi." (Kode Etik Samurai)
Seorang Samurai senantiasa
bersikap Jujur dan Tulus mengakui, berkata atau memberikan suatu informasi yang
sesuai kenyataan dan kebenaran.Para ksatria harus menjaga ucapannya dan selalu
waspada tidak menggunjing, bahkan saat melihat atau mendengar hal-hal buruk
tentang kolega.
6. Meiyo (名誉
– Kehormatan)
Menjaga kehormatan
diri.
"Jika kau di depan publik,
meski tidak bertugas, kalau tidak boleh sembarangan bersantai. Lebih baik kau
membaca, berlatih kaligrafi, mengkaji sejarah, atau tatakrama
keprajuritan." (Kode Etik Samurai)
Bagi samurai cara menjaga
kehormatan adalah dengan menjalankan kode bushido secara konsisten sepanjang
waktu dan tidak menggunakan jalan pintas yang melanggar moralitas.Seorang
samurai memiliki harga diri yang tinggi, yang mereka jaga dengan cara prilaku terhormat.
Salah satu cara mereka menjaga kehormatan adalah tidak menyia-nyiakan waktu dan
menghindari prilaku yang tidak berguna.
7. Chūgo (忠義
– Loyal)
Menjaga Kesetiaan kepada satu pimpinan dan guru.
Menjaga Kesetiaan kepada satu pimpinan dan guru.
"Seorang ksatria
mempersembahkan seluruh hidupnya untuk melakukan pelayanan tugas." (Kode
Etik Samurai)
Kesetiaan ditunjukkan dengan
dedikasi yang tinggi dalam melaksanakan tugas. Kesetiaan seorang ksatria tidak
saja saat pimpinannya dalam keadaan sukses dan berkembang.Bahkan dalam keadaaan
sesuatu yang tidak diharapkan terjadi, pimpinan mengalami banyak beban
permasalahan, seorang ksatria tetap setia pada pimpinannya dan tidak
meninggalkannya.Puncak kehormatan seorang samurai adalah mati dalam menjalankan
tugas dan perjuangan.
8. Tei (悌
– Menghormati Orang Tua)
Menghormati orang tua
dan rendah hati.
"Tak peduli seberapa banyak
kau menanamkan loyalitas dan kewajiban keluarga di dalam hati, tanpa prilaku
baik untuk mengekspresikan rasa hormat dan peduli pada pimpinan dan orang tua,
maka kau tak bisa dikatakan sudah menghargai cara hidup samurai. (Kode
Samurai)."
Samurai sangat menghormati dan
peduli pada orang yang lebih tua baik orang tua sendiri, pimpinan, maupun para
leluhurnya.Mereka harus memahami silsilah keluarga juga asal-usulnya.Mereka
fokus melayani dan tidak memikirkan jiwa dan raganya pribadi.
Sumber: terselubung.blogspot.com
0 komentar:
Posting Komentar