Sabtu, 13 April 2013
5 Ketakutan Pria Saat Bercinta dengan Pasangannya
Pria dipercaya lebih
aktif secara seksual dibandingkan pasangan wanitanya. Namun, ada juga pria yang
ketakutan ketika harus 'bermain-main' dengan pasangannya di ranjang yang pada
akhirnya bisa membuatnya lesu saat berhubungan seksual.
Ketakutan itu biasanya terkait dengan kinerja seksual, posisi bercinta, waktu ejakulasi, orgasme yang memuaskan, dan tindakan liar di ranjang yang sering berakhir membunuh gairahnya.
Ketakutan-ketakutan di pikiran pria itu tak hanya bisa membuatnya gagal memuaskan pasangan wanitanya, tapi juga bisa membuat pria tak bisa menikmati tindakannya sendiri.
Seksolog di Chandigarh, India, Dr Deepak Arora, mengatakan, pria selalu menghubungkan seksual dengan ego dan tidak pernah ingin gagal di sana.
"Ini merupakan ketakutan terbesar mereka yang bisa mengubahnya menjadi kecemasan dalam bekerja. Kecemasan inilah yang menyebabkan seorang pria gagal tampil dengan baik saat di ranjang dan jika pasangan wanitanya tidak sabar, hubungan bisa bermasalah," kata Dr Arora seperti dikutipTimesofIndia, Kamis (11/4/2013).
Sementara itu, Konselor Hubungan Dr Gitanjali Sharma menambahkan, "Pria perlu memahami, ketika datang ke tindakan seksual, mereka tidak bisa mengungguli dirinya".
"Dorongan untuk melakukan lebih baik setiap kali datang yang meningkatkan kesadaran Anda ke tingkat yang lebih tinggi. Dan ketika kepuasan diri datang, tidak ada pertanyaan di bawah performa. Anda berhubungan seks untuk kesenangan".
Berikut beberapa ketakutan umum yang membuat pria gugup setiap kali bersiap-siap untuk bercinta:
1. Tak membuat pasangannya puas
Ketakutan utama pria adalah pasangannya tidak puas yang memiliki korelasi langsung dengan ukuran organ genital pria. Sementara pria berpikir, lebih besar lebih baik.
Inilah yang membuat pria khawatir bagaimana jika ia tak bisa memberikan kepuasan yang diinginkan. Rasa takut tak bisa memberikan yang terbaik karena bisa memicu perasaan tidak sempurna sebagai pasangan seks, yang artinya bisa menghancurkan ego pria secara langsung.
"Takut tidak memuaskan wanita membuat pria bertanya-tanya dalam pikirannya. Dia mulai berpikir kalau pasangannya akan mencari kepuasan seksual di tempat lain dan memikirkan pasangannya bersama orang lain," kata Dr Gitanjali Sharma.
"Ini seperti lingkaran setan, karena semakin ia berpikir tentang ini, ia akan mendorong kecemasan akan tindakannya sehingga membuat pasangannya tak puas hampir setiap waktu".
2. Ejakulasi dini
Dalam seks yang pasangan menerima dan memberi kenikmatan. Ketika pria melakukan segala upaya untuk menyenangkan pasangan perempuan, ia kerap cemas tentang kepuasan puncaknya sendiri dan ketakutan itu didorong waktu ejakulasi.
Ini ketakutan yang umum pada pria, namun akhirnya bisa merusak hubungan seks.
"Secara medis, jika seorang pria mampu menahan ejakulasi setidaknya selama satu menit, ia bukan mengalami ejakulasi dini. Tapi, sayangnya sangat sedikit yang tahu fakta ini dan tertipu iklan palsu serta menonton film porno, yang emmbuatnya berpikir kalau mereka tak bisa melakukan hubungan seks dalam jangka waktu yang lama," kata Dr Arora.
Pria macam ini menciptakan rasa tak aman dengan pasangan perempuannya dan menciptakan gunung stres seksual. "Dalam sebagian besar kasus, masalah praktis tidak ada, tapi ketakutan itu menciptakan itu".
3. Tak bisa menghamili
Setiap sesi bercinta tak harus bertujuan untuk menghamili wanita, tapi ini masih membuat pria takut tak bisa menghamili istrinya. Kekhwatiran yang terus menerus bisa menempatkan pria dalam stigma yang serius, yang negatif dan mempengaruhi kinerja seksualnya.
"Memiliki seorang anak berhubungan dengan kesehatan, baik pria dan wanita dan takdir. Ada banyak kasus dari segi medis semuanya normal, tapi perempuan tidak mampu untuk hamil. Anda harus mencoba memiliki gaya hidup sehat, diet yang baik, dan sikap positif tentang diri Anda. Jika ada masalah dengan air mani Anda, bisa diobati, jadi tidak ada gunanya mengkhawatirkan tentang hal itu".
4. Kurang liar seperti video porno
Ini praktik yang normal ketika pria menonton video porno untuk mempelajari tindakan seksual tertentu dan mengulanginya ke pasangannya. Dalam mencoba sesuatu yang baru dan memilih aksi liar, pria berulang kali mencontoh unsur-unsur di video porno dalam kehidupan seksnya. Dan banyak kali, pasangan wanita tak menanggapinya dengan positif sehingga membuat pria merasa tindakannya kurang.
"Pria sering membandingkan kinerja seksual mereka dengan adegan porno atau dengan pasangan wanita mereka dan takut mereka mungkin kurang berpengalaman sehingga membuat mereka panik. Pria harus memahami bahwa melakukan di tempat tidur tidak ada hubungannya dengan pengalaman," kata Gitanjali.
5. Masturbasi masa lalu
Beberapa studi menyatakan masturbasi yang dilakukan selama asa kanak-kanak atau dewasa tak berpengaruh pada kehidupan seksual di kemudian hari. Namun, banyak yang khawatir.
Pria seringkali menyalahkan masturbasi di masa lalu dengan aktivitas di ranjang yang melemah dan ketakutan itu tidak logis. Ini yang membuat pria gagal fokus dengan tindakan seksualnya.
"Masturbasi tidak banyak membahayakan, tapi rasa bersalah dari masturbasi lebih berbahaya, dan ini hanya karena kurangnya pendidikan seks. Setiap laki-laki yang sehat masturbasi berkali-kali dalam hidupnya dalam berbagai tahap umur, tidak ada yang perlu dikhawatirkan," kata Dr Arora.
Ketakutan itu biasanya terkait dengan kinerja seksual, posisi bercinta, waktu ejakulasi, orgasme yang memuaskan, dan tindakan liar di ranjang yang sering berakhir membunuh gairahnya.
Ketakutan-ketakutan di pikiran pria itu tak hanya bisa membuatnya gagal memuaskan pasangan wanitanya, tapi juga bisa membuat pria tak bisa menikmati tindakannya sendiri.
Seksolog di Chandigarh, India, Dr Deepak Arora, mengatakan, pria selalu menghubungkan seksual dengan ego dan tidak pernah ingin gagal di sana.
"Ini merupakan ketakutan terbesar mereka yang bisa mengubahnya menjadi kecemasan dalam bekerja. Kecemasan inilah yang menyebabkan seorang pria gagal tampil dengan baik saat di ranjang dan jika pasangan wanitanya tidak sabar, hubungan bisa bermasalah," kata Dr Arora seperti dikutipTimesofIndia, Kamis (11/4/2013).
Sementara itu, Konselor Hubungan Dr Gitanjali Sharma menambahkan, "Pria perlu memahami, ketika datang ke tindakan seksual, mereka tidak bisa mengungguli dirinya".
"Dorongan untuk melakukan lebih baik setiap kali datang yang meningkatkan kesadaran Anda ke tingkat yang lebih tinggi. Dan ketika kepuasan diri datang, tidak ada pertanyaan di bawah performa. Anda berhubungan seks untuk kesenangan".
Berikut beberapa ketakutan umum yang membuat pria gugup setiap kali bersiap-siap untuk bercinta:
1. Tak membuat pasangannya puas
Ketakutan utama pria adalah pasangannya tidak puas yang memiliki korelasi langsung dengan ukuran organ genital pria. Sementara pria berpikir, lebih besar lebih baik.
Inilah yang membuat pria khawatir bagaimana jika ia tak bisa memberikan kepuasan yang diinginkan. Rasa takut tak bisa memberikan yang terbaik karena bisa memicu perasaan tidak sempurna sebagai pasangan seks, yang artinya bisa menghancurkan ego pria secara langsung.
"Takut tidak memuaskan wanita membuat pria bertanya-tanya dalam pikirannya. Dia mulai berpikir kalau pasangannya akan mencari kepuasan seksual di tempat lain dan memikirkan pasangannya bersama orang lain," kata Dr Gitanjali Sharma.
"Ini seperti lingkaran setan, karena semakin ia berpikir tentang ini, ia akan mendorong kecemasan akan tindakannya sehingga membuat pasangannya tak puas hampir setiap waktu".
2. Ejakulasi dini
Dalam seks yang pasangan menerima dan memberi kenikmatan. Ketika pria melakukan segala upaya untuk menyenangkan pasangan perempuan, ia kerap cemas tentang kepuasan puncaknya sendiri dan ketakutan itu didorong waktu ejakulasi.
Ini ketakutan yang umum pada pria, namun akhirnya bisa merusak hubungan seks.
"Secara medis, jika seorang pria mampu menahan ejakulasi setidaknya selama satu menit, ia bukan mengalami ejakulasi dini. Tapi, sayangnya sangat sedikit yang tahu fakta ini dan tertipu iklan palsu serta menonton film porno, yang emmbuatnya berpikir kalau mereka tak bisa melakukan hubungan seks dalam jangka waktu yang lama," kata Dr Arora.
Pria macam ini menciptakan rasa tak aman dengan pasangan perempuannya dan menciptakan gunung stres seksual. "Dalam sebagian besar kasus, masalah praktis tidak ada, tapi ketakutan itu menciptakan itu".
3. Tak bisa menghamili
Setiap sesi bercinta tak harus bertujuan untuk menghamili wanita, tapi ini masih membuat pria takut tak bisa menghamili istrinya. Kekhwatiran yang terus menerus bisa menempatkan pria dalam stigma yang serius, yang negatif dan mempengaruhi kinerja seksualnya.
"Memiliki seorang anak berhubungan dengan kesehatan, baik pria dan wanita dan takdir. Ada banyak kasus dari segi medis semuanya normal, tapi perempuan tidak mampu untuk hamil. Anda harus mencoba memiliki gaya hidup sehat, diet yang baik, dan sikap positif tentang diri Anda. Jika ada masalah dengan air mani Anda, bisa diobati, jadi tidak ada gunanya mengkhawatirkan tentang hal itu".
4. Kurang liar seperti video porno
Ini praktik yang normal ketika pria menonton video porno untuk mempelajari tindakan seksual tertentu dan mengulanginya ke pasangannya. Dalam mencoba sesuatu yang baru dan memilih aksi liar, pria berulang kali mencontoh unsur-unsur di video porno dalam kehidupan seksnya. Dan banyak kali, pasangan wanita tak menanggapinya dengan positif sehingga membuat pria merasa tindakannya kurang.
"Pria sering membandingkan kinerja seksual mereka dengan adegan porno atau dengan pasangan wanita mereka dan takut mereka mungkin kurang berpengalaman sehingga membuat mereka panik. Pria harus memahami bahwa melakukan di tempat tidur tidak ada hubungannya dengan pengalaman," kata Gitanjali.
5. Masturbasi masa lalu
Beberapa studi menyatakan masturbasi yang dilakukan selama asa kanak-kanak atau dewasa tak berpengaruh pada kehidupan seksual di kemudian hari. Namun, banyak yang khawatir.
Pria seringkali menyalahkan masturbasi di masa lalu dengan aktivitas di ranjang yang melemah dan ketakutan itu tidak logis. Ini yang membuat pria gagal fokus dengan tindakan seksualnya.
"Masturbasi tidak banyak membahayakan, tapi rasa bersalah dari masturbasi lebih berbahaya, dan ini hanya karena kurangnya pendidikan seks. Setiap laki-laki yang sehat masturbasi berkali-kali dalam hidupnya dalam berbagai tahap umur, tidak ada yang perlu dikhawatirkan," kata Dr Arora.
Sumber :www.health.liputan6.com
0 komentar:
Posting Komentar