Rabu, 06 Februari 2013
Waspada, Banyak Menonton Televisi Turunkan Jumlah Sperma
Pria yang
menghabiskan waktu mereka di depan televisi lebih memiliki pola hidup yang
menetap dan dapat mempengaruhi jumlah sperma.
Bagi para pria yang
sering menghabiskan waktu luangnya di depan televisi, berhati-hatilah. Sebab,
studi terbaru yang diterbitkan dalam British Journal of Sports Medicine menunjukkan
menonton televisi terlalu lama dapat menurunkan jumlah sperma.
Studi yang melibatkan
189 koresponden pria sehat dengan rentang usia 18 hingga 22 tahun
menggambarkan, pria yang menonton televisi selama 20 jam atau lebih dalam
seminggu, memiliki jumlah sperma 44 persen lebih rendah dibanding dengan pria
yang tidak menonton televisi. Temuan ini dilakukan setelah para peneliti
menimbang beberapa faktor seperti yang dapat mempengaruhi jumlah sperma seperti
merokok, indeks massa tubuh, dan asupan kalori.
Peneliti
mengungkapkan bahwa pria yang menghabiskan waktu mereka di depan televisi,
lebih memiliki pola hidup yang menetap dan dapat mempengaruhi jumlah sperma.
Dalam studi terlihat, pria yang melakukan aktivitas selama 15 jam atau lebih
dalam seminggu dari aktivitas sedang hingga berat ,memiliki jumlah sperma yang
lebih tinggi dibanding para pria yang hanya melakukan aktivitas kurang dari
lima jam selama seminggu.
Audrey Gaskins,
mahasiswa doktoral di Harvard School of Public Health, menyatakan, temuan ini
jelas menyimpulkan bahwa pria yang memiliki gaya hidup yang lebih aktif dapat
meningkatkan kualitas sperma. Studi sebelumnya juga sudah memaparkan bahwa pria
gemuk dan suka makan makanan berlemak, berisiko memiliki jumlah sperma yang
lebih rendah.
Namun, studi yang
baru ditemukan hanya menemukan asosiasinya saja dan tidak membuktikan bahwa
gaya hidup yang menetap dapat menurunkan jumlah sperma. Para peneliti juga
belum mengetahui apakah jika jumlah sperma yang rendah akan memiliki efek pada
kesuburan laki-laki.
Menurut Andrew
Kramer, ahli urologi di University of Maryland Medical Center, mengingat
manfaat gaya hidup sehat, temuan ini memang masuk akal. Namun, ke depannya
perlu studi lanjutan untuk menjelaskan apakah dengan meningkatkan ktivitas pada
pria yang gaya hidupnya menetap (duduk terus menerus), akan dapat meningkatkan
jumlah sperma mereka.
Koresponden yang
terlibat dalam penelitian adalah mereka yang sedang belajar di University of
Rochester New York pada tahun 2009 dan 2010. Mereka ditanya mengenai aktivitas
fisik dan menonton televisi selama tiga bulan terakhir. Lebih dari setengahnya
memiliki berat badan normal dan 75 persen adalah perokok.
(Umi Rasmi. Sumber: Live Science)
(Umi Rasmi. Sumber: Live Science)
0 komentar:
Posting Komentar