Minggu, 24 Februari 2013
Kenali Penyebab-penyebab Meningitis atau Radang Selaput Otak
Meningitis atau
radang selaput otak adalah penyakit yang bisa menyebabkan kematian atau
kecacatan bagi si pasien. Ternyata penyakit meningitis ini bisa disebabkan oleh
banyak hal, apa saja itu?
"Penyakit ini
kalau tidak diobati dengan baik bisa fatal akibatnya yaitu kematian, kalau
diobati ada kemungkinan sembuh tapi bisa menyebabkan kecacatan," ujar Prof
Dr dr Samsuridjal, SpPD-KAI dalam acara seminar media 'Lindungi Bangsa, Cegah
Meningitis' di Hotel Gran Melia, Jakarta.
Prof Samsuridjal
menuturkan penyakit ini cukup berat dan biasanya harus lebih hati-hati karena
perjalanan dari penyakit ini terbilang cepat. Dari data ada anak yang demam
masih bisa ketawa-ketawa tiba-tiba 3 hari kemudian ia sudah tidak sadarkan
diri.
"Meningitis ini
bisa disebabkan oleh banyak hal misalnya kuman meningokokus, Hib (Haemophilus
influenzae type B) dan TBC, karena kita juga dapati orang dengan TBC terkena
meningitis. Sekarang juga sering ditemukan orang dengan HIV terkena
meningitis," ujar Prof Samsuridjal selaku Wakil Ketua Komite Penasehat
Ahli Imunisasi Nasional (ITAGI).
Jika disebabkan oleh
kuman meningococcus biasanya karena kuman dari udara yang masuk ke dalam
tenggorokan, lalu ke darah dan bisa mencapai otak sehingga mengakibatkan radang
selaput otak. Penyakit ini bisa menyebabkan kematian dalam waktu 24-48 jam
sejak gejala pertama muncul.
Penyebab dari
meningitis ini juga mempengaruhi berapa lama perjalanan dari penyakit ini. Jika
penyebabnya adalah TBC maka perjalanan penyakitnya panjang, tapi jika
disebabkan oleh meningokokus pada bayi atau anak itu cepat sekali. Biasanya
dibutuhkan pemeriksaan khusus untuk tahu penyebabnya.
Meski begitu Prof
Samsuridjal mengungkapkan gejala yang muncul dari meningitis ini sama yaitu
sakit kepala, demam, penurnan kesadaran dan pada anak biasanya disertai dengan
kaku kuduk (kaku di leher).
Salah satu cara yang
bisa dilakukan untuk mencegah meningitis akibat kuman meningokokus adalah
melalui vaksinasi. Vaksin ini biasanya diberikan pada orang berisiko tinggi
seperti remaja, wisatawan yang ingin ke daerah endemik, personil militer dan
jamaah haji atau umroh.
"Hampir semua
meningitis berdampak kecacatan. Selain imunisasi, stamina juga harus
ditingkatkan dengan makan dan minum yang cukup serta pemberian suplemen,"
ujar Dr dr Julitasari Sundoro, Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional.
Untuk meningitis
akibat kuman meningokokus saat ini jarang ditemukan dan kalau pun ada biasanya
diimpor atau berasal dari luar negeri misalnya jamaah yang baru pulang dari
Saudi Arabia. Diharapkan jika pemberian imunisasi ini disiplin maka bisa
mencegah penyakit ini serta orang yang bersifat sebagai carier.
sumber: detik.com
0 komentar:
Posting Komentar