Rabu, 13 Februari 2013
Nikotin Hanya Perlu 7 Detik Berjalan Dari Paru-Paru Ke Otak
Nikotin merupakan
salah satu zat yang dilepaskan ketika seseorang merokok. Ternyata waktu yang
dibutuhkan oleh nikotin untuk berjalan dari paru-paru ke otak hanya
selama 7 detik saja.
Salah satu obat yang
paling banyak disalahgunakan penggunaannya adalah nikotin, yaitu bisa
berasal dari merokok atau mengunyah tembakau. Selain itu nikotin juga
termasuk salah satu zat yang paling adiktif dibandingkan dengan obat-obatan
lain.
Perjalanan nikotin dari
paru-paru ke otak terbilang sangat cepat yaitu hanya 7 detik saja. Setelah
sampai di otak nikotin akan merangsang pelepasan dopamin, yaitu suatu
neurotransmitter penting yang terlibat dalam suasana hati (mood), selera makan
dan fungsi otak lainnya.
Ketika seseorang
merokok, maka nikotin akan masuk dan mulai menumpuk di dalam tubuh.
Lama kelamaan seseorang akan terbiasa dengan nikotin dan jika ia
tidak mendapatkan jumlah yang sama maka tubuh akan meminta lebih. Dan biasanya
jumlah nikotin yang masuk akan semakin besar atau meningkat.
Pengguna nikotin bisa
dengan cepat menjadi ketergantungan, karena hanya dibutuhkan sedikit rokok
untuk bisa membuat seseorang memiliki kecanduan. Jika seseorang tiba-tiba
berhenti merokok, maka ia akan mengalami efek balikan (withdrawal effect)
seperti cemas dan perubahan suasana hati.
Salah satu hal yang
tak bisa dipungkiri adalah kecanduan nikotin biasanya dimulai sejak
seseorang mencoba-coba atau bereksperimen dengan rokok selama setahun. Dalam
banyak kasus kondisi ini terkadang sudah dimulai sejak seseorang masih
bersekolah atau berusia 13-14 tahun.
Sebagai obat murni, nikotin hanya
memiliki sedikit efek buruk bagi kesehatan fisik seseorang. Tapi zat-zat kimia
lain yang terdapat di dalam rokok dan bergabung dengan nikotin inilah
yang bisa menimbulkan banyak kerusakan bagi tubuh. Karena ketika sebuah rokok
dibakar dan dihisap, maka ada ratusan senyawa kimia yang dihasilkan dan
berisiko besar terhadap kesehatan.
Nikotin awalnya
ditemukan oleh duta besar Prancis, Jean Nicot pada pertengahan abad XIV. Saat
itu masyarakat mempercayai nikotin sebagai obat. Setengah abad
kemudian baru diketahui bahaya dari nikotin bagi tubuh, namun hanya
beberapa orang saja yang mampu berkata tidak terhadap nikotin.
0 komentar:
Posting Komentar