Selasa, 12 Februari 2013

Ini Caranya Mengelola Hormon Agar Gairah Seksual Tidak Terganggu


Seiring pertambahan usia, kadar hormon manusia juga ikut berubah. Penurunan ini berakibat pada menurunnya kemampuan seksual, baik pada pria maupun wanita. Gejala yang sering muncul misalnya kekeringan vagina, susah orgasme dan menurunya libido secara drastis.

Agar tidak mengganggu kehidupan asmara, sebaiknya kadar hormon perlu diatur dan dikendalikan sejak dini. Ada beberapa panduan yang dapat dilakukan agar masalah hormon tidak berimbas menjadi gangguan bercinta.

Seperti dilansir Fox News, Senin (11/2/2013), beberapa cara untuk mengatasi perubahan hormon tersebut antara lain:

1. Progesteron atau Estrogen
Bagi wanita, progesteron dan estrogen harus dijaga agar tetap seimbang agar kehidupan seksualnya tetap sehat. Kelainan genetik, kehamilan, melahirkan dan penuaan dapat mempengaruhi kadar estrogen dan menyebabkan gejala tidak nyaman, termasuk menurunkan dorongan seks.

Gangguan yang paling sering ditemui adalah dominasi estrogen. Gejalanya berupa menurunnya gairah seks, mudah marah, sulit tidur dan kecemasan. Untuk mengobatinya, yang paling manjur adalah dengan terapi progesteron. Kadar progesteron yang terlalu rendah dapat mempengaruhi tidur, mood dan gairah seksual wanita.

2. Testosteron
Banyak orang meyakini bahwa testosteron adalah hormon khusus pria dan estrogen khusus wanita. Padahal, kedua hormon ini dijumpai dan berperan penting bagi fungsi tubuh pria maupun wanita. Testosteron adalah hormon gairah yang berperan memicu dorongan seks yang sehat.

Testosteron ikut mempengaruhi kesehatan wanita, yaitu meningkatkan ketebalan jaringan vagina, mempertajam daya ingat, menstabilkan mood, meningkatkan rasa percaya diri dan menjaga massa otot. Rendahnya hormon ini dapat menyebabkan penurunan gairah seksual.

Sama seperti estrogen, hormon testoteron juga dapat menurun seiring pertambahan usia. Untuk mengembalikan kadar hormon normal kembali, terapi testosteron dapat membantu memulihkan stabilitas emosi dan libido yang telah melorot.

3. Oksitosin
Kadar oksitosin atau hormon cinta akan meningkat saat terjadi sentuhan antar kulit. Peningkatan kadar hormon saat terjadinya foreplay membuktikan oksitosin juga berfungsi memicu seks serta orgasme. Beberapa aktivitas seksual yang romantis akan meningkatkan kadar oksitosin.

Untuk mempertahankan kadar hormon ini, lakukan hal-hal yang menyenangkan dan romantis besama pasangan. Selain membuat api asmara tetap bergelora, gairah bercinta juga akan selalu membara.

Sumber : www.health.detik.com

0 komentar:

Posting Komentar