Kamis, 17 Mei 2012

Cerpen Motivasi - Untuk Kebaikan

UNTUK KEBAIKAN

Oleh Rahmi Maulida
Suatu hari,aku pergi ke sebuah festival musik.Di sana aku melihat ada berbagai pertunjukkan.Dari memainkan piano sampai biola yang membuat semua pengunjung merinding mendengarnya.Waktu itu ,aku pergi bersama ibuku.Ayahku tak bisa ikut karena ada panggilan pekerjaan ke luar kota.
“Lucy,bagaimana tadi pertunjukkannya?. Kamu pasti menikmatinya bukan?”tanya ibu kepadaku.
“Aku sangat menikmatinya bu!”jawabku dengan perasaan bahagia.
“Maukah kamu belajar memainkan piano?”tanya ibu padaku.
“Bu,aku tertarik sih untuk bisa memainkan alat musik yang bagus itu.Tapi ibu tau sendiri.Aku tidak suka bermain piano.Aku suka merancang busana bersama tante Flora!”ucapku.
“Tapi ibu ingin sekali anak ibu bisa memainkan alat musik”ucap ibu memaksa.
“Lisa juga bisa kok bu memainkan piano.Dia saja yang belajar piano!”jawabku mengelak permintaan ibu.
“Jangan bergurau Lucy,adikmu itu sangat tomboi.Memangnya Lisa mau balajar piano dengan kelakuannya yang tidak seperti anak perempuan?”ucap ibu.
“Itu semua tak sesuai cita-citaku bu!”kataku lagi.
“Hanya kamu yang bisa sayang,Pokoknya ibu besok akan mendaftarkanmu di tempat les piano terbaik!”ucap ibu padaku lalu berlalu sambil menelepon tempat kursus piano untukku.
“Ibu tak bisa memaksaku seperti ini!”ucapku sambil menyisir rambutku di depan cermin.
“Ada apa sih kak?”tanya Lisa sambil meneguk sekaleng soft drink.
“Ibu menyuruhku untuk kursus piano!.Kakak tidak mau tapi ibu memaksa!”jawabku sambil ikut duduk di kasur bersama Lisa.
“Lalu, pasti kakak mengusulkan aku yang kursus?Iya kan?”kata Lisa.
“Kakak sudah sempat bilang ke ibu kamu saja.Tapi ibu tetap maunya aku!”kataku kesal sambil memukul bantalku yang kupegang.
“Itu DL namanya!”ucap Lisa.Aku hanya menatapnya dengan muka marah.Bukannya menghibur,tapi membuat amarah makin berkobar!.huh!!!.

Besoknya,saat aku baru pulang dari sekolah aku melihat aku sudah dijemput oleh ibu.Padahal aku mau ke rumah tante flora untuk belajar merancang busana.Duh,berantakan deh!.
“Bu,kenapa ibu jemput Lucy sih?.Lucy kan biasa pulang sendiri! Setiap hari pun Lucy pulang bareng teman!”kataku kesal sambil masuk ke dalam mobil.
“Kamu lupa?”tanya ibu padaku.
“Oh,yang itu.Sampai jam berapa?”tanyaku.
“Jam 3!”jawab ibu.Setelah sampai,kulihat tempatnya dekat dengan rumah tante Flora.
“Bu,boleh ya aku pulang sendiri!”ucapku.
“Kenapa kamu mau pulang sendiri?.Ibu mau berbincang dengan guru kursusmu”kata ibu.Aku hanya diam terpaku mendengar jawaban ibu.Lalu aku sedikit melangkah menuju kelas pianoku.
“Plisss,atau aku akan kabur dari kursus!”ucapku pada ibu di depan pintu masuk kursus.
“ok,usahakan pulangnya jangan malam-malam!”ucap ibu.Hatiku riang gembira mendengar ibu menyerah olehku.

Sekarang aku sudah berada di rumah tante Flora.Aku sedang belajar merajut sweater,topi,syal,dan kaus kaki.Ternyata belajar cara merancang pakaiannya kata tante besok saja.
“Tante, bisa tolong benang warna pinknya diambil tidak?”ucapku yang sibuk dengan syal rajutanku
“ok,oh iya tante mau nanya kenapa kamu baru datang jam segini?”tanya tante padaku.
“Itu tan,ibu memaksa Lucy kursus piano!”jawabku.
“oh,baguslah”jawab tante lalu melanjutkan rajutannya.
“Bagus?.Bagus apanya tan?.Ini tuh buruk banget buat aku!!!”kataku kaget mendengar jawaban tante yang membuatku kesal.
“Bagus dong Lucy.Kalau kamu tampil,kamu bisa bermain piano sambil memakai baju rancangan kamu sendiri!.Kamu akan dua kali lipat lebih bangga dong.Pertama kamu bangga akan kemampuanmu bermain piano.Dan kedua bangga akan rancangan kamu sendiri.Jarang lho orang yang konser memakai baju rancangan sendiri!”ucap tante.
“Iya juga sih,tapi itu mengganggu hobiku! “kataku.
“Tidak akan.Percuma saja kalau nanti kamu jadi designer bajunya hanya buat di jual dan dipakai kalau lagi perlu.Kalau kamu sambil memainkan piano memakai baju rancangan kamu sendiri kan sekalian mempromosikan butik kamu, sayang!”ucap tante sambil mengusap-usap rambutku lalu mencium keningku.

Beberapa tahun kemudian saat aku SMA,aku banyak diminta tampil di berbagai acara dan konser bersama penyanyi atau pianis terkenal.Aku juga sudah punya butik sendiri dengan hasil jerih payahku yang di bantu oleh beberapa karyawanku yang handal.Banyak juga yang telah berminat untuk bekerjasama dengan butik milikku.Butikku sudah tersebar luas hampir di seluruh Indonesia.Akupun membuka tempat kursus piano dan memiliki restoran jepang.Walaupun masih SMA kelas 3,Aku sudah bisa mencari uang sendiri.Dari peristiwa ini aku mengambil hikmah bahwa”ikutilah kata-kata orangtuamu.Itulah salahsatu jalan terbaik bagi hidupmu!”.
Karya:Rahmi Maulida


0 komentar:

Posting Komentar