Minggu, 11 Maret 2012
Cerpen "Kutu Buku Menemukan Sebuah Cinta"
Di hari senin pagi
yang cerah, dengan semua keindahan yang ada di bumi. Di pagi itu semua orang
bergegas menuju tempat tujuan untuk melakukan aktifitasnya setelah weekand,
tidak terkecuali Saya yang bergegas menuju ke sekolahan. Nama saya Dion dan
saya adalah seorang murid kelas 2 di sebuah SMA negeri di kota sebuah kecil.
Saya bisa di bilang orang yang biasa dan tidak memiliki kelebiahan tertentu,
bahkan Saya sering dikatakan culun oleh teman-tema saya. Ya, dengan kacamata
yang selalu menghiasi mata Saya dan Saya selalu memakai pin bergambarkan stars
wars yang saya tempelkan di baju saya memang terlihat seperti kutu buku.
Teman-teman satu
sekolah sering memangil Saya dengan nama Dorky yang di ambil dari kata Dork
yang artinya culun. Tapi aku tidak peduli dengan semua cacian, hinaan dan
ejekan yang di layangkan kepadaku, karna aku senang menjadi diriku sendiri dan aku
percaya semua yang aku alami ini pasti akan berbuah manis pada waktunya.
Hari-hari Saya selama
di bangku SMA memanglah berat setiap harinya aku sebagai bahan ledekan
teman-teman. Terkadang saya heran mengapa banyak orang mengatakan masa-masa SMA
itu masa yang paling bahagia di hidup mereka, mungkin itu tidaklah berlaku
terhadap ku, bagiku masa-masa SMA yang aku alami sekarang begitu menyedihkan.
Ya, walaupun menyedihkan aku tapi aku semangat dalam menjalani masa-masa high
School ini.
Seperti diriku ini
yang culun perjalanan cintaku pun juga begitu sangat menyedihkan, sampai
sekarang belum pernah sekalipun aku pacaran, bahkan ngobrol sama perempuanpun
aku jarang. Bukan karna aku Homo tapi memang aku tidak tertarik saja
dengan yang namanya pacaran. Tapi itu semua berubah ketika aku melihat gadis
yang sangatlah cantik. Dengan rambut yang terurai panjang, wajah putih berseri
dan lesung pipi yang menambah kecantikannya. Gadis itu bernama Revi, seorang
gadis yang di tahun ajaran baru ini pindah ke SMA ku dan dia satu kelas
denganku. Aku benar-benar jatuh cinta di pandangan pertama dengan dia. Tapi
mungin cinta ini begitu sangat sulit, diriku yang culun ini tidaklah pantas
untuk gadis seperti dia. Aku pun hanya menjadi pengagum dia dan mengagumi dia
dari jauh.
Perjalanan cinta ini
bermula di tahun ajaran baru dan aku mulai masuk di kelas baruku tepatnya di
kelas 2 B IPA, di saat bel masuk, wali kelas baru pun masuk kelas dan di ikuti
seorang gadis yang begitu cantik. Kemudian wali kelas ku mengenalkan kepada
kita kalau kita menapatkan teman baru yang baru pindah dari Luar Kota. Dan wali
kelas kami menyuruh dia mengenalkan diri kepada kami semua. Dengan nada yang
lembut dia mengenalkan diri dengan berkata “selamat pagi teman semua,
perkenalkan nama saya Revi Aprilia, saya baru pindah dari Luar Kota, salam
kenal dan saya minta bantuan untuk teman semua”. Ya dengan wajah yang cantik
teman satu kelas pun juga sangat antusias dengan perkenalan diri Revi.
Berbeda dengan aku
yang begitu sulit bergaul dengan teman-teman semua, Revi sangatlah mudah
mendapat teman, bahkan dalam waktu semingu setelah masuk di SMA ku dia sudah
menjadi orang yang sangat popular di sekolah. Bahkan banyak cowok yang
mendekati dia untuk meminta Revi menjadi pacar mereka. Ya begitu sesak dadaku
saat Revi di dekati banyak cowok dan hanya aku sendiri yang tidak berani
mendekati Revi. Mungkin dari sekian banyak cowok yang serius berusaha mendekati
Revi hanya si Andre yang nota bene merupakan cowok idaman semua wanita di
sekolahanku yang benar-benar ingin mendapatkan cintanya Revi. Andre adalah
cowok yang paling popular sepanang sejarah di SMA ku, tapi dia juga seorang
Play boy kelas kakap, hampir semua perempuan di SMA ku di pacari sama dia, tapi
yang membuat ku heran mengapa masih banyak perempuan yang mengidolakan dia.
Semaki berjalannya
waktu usaha Andre akhirnya berhasil, dia berhasil menaklukan hati Revi. Begtu
hancur hatiku mendengar kabar ini. Penyesalan dan rasa sedih bercampur menjadi
satu. Yang paling membuat hatiku berat adalah mengapa Revi lebih memilih Andre
dari sekian cowok yang berusaha mendekatinya. Dan aku sangat takut kalau Revi
di sakiti oleh Andre, ingin sekali aku memberi tahu Revi soal sifat Andre yang
suka mempermainkan wanita. Tapi mungkin sangatlah tidak etis kalau aku
menceritakan keburukan Andre kepada Revi, dan aku hanya bisa berdoa untuk
kebahagiaan mereka dan aku berharp Andre bisa berubah etelah bersama Revi.
Sudah empat bulan
setelah kepindahan Revi di SMA ku dan selama ini belum sekalipun aku berani
mengajak ngobrol Revi, aku hanya bisa mencuri pandang dan mengagumi Revi dari
jauh. Kejadian yang sangat berkesan bagiku hanyalah di saat aku mencuri pandang
ke Revi, kemudian Revi balik melihatku dan tersenyum kepadaku. Sangatlah hal
yang tidak terlupakan di hidupku, senyuman yang sangat manis itu selalu
terbayang-bayang di pikiranku. Dan aku selalu berfikir apakah dia sebenarnya
tahu kalau setiap hari aku selalu memandangnya, kalaupun dia tahu aku sangat
senang dan sedikit lega, dan semoga dia bisa tahu kalau aku sangat mencintai
dia, walaupun aku pasrah dengan keadaan ini, aku tahu kalau cinta memang tak
harus memiliki.
Tapi harapanku untuk
melihat Revi bahagia sepertinya sulit terwujut, setelah beberapa bulan terakhir
Revi dan Andre sering bertengkar, bahkan aku pernah melihat Andre jalan sama
perempuan lain. Bahkan di suatu hari setelah pulang sekolah aku melihat mereka
bertengkar kemudia Andre hampir menampar pipi Revi tapi tangan andre aku
tangkis, dan dengan sepontan aku berkata “jangan kasar sama cewek dong”,
kemudin Andre menjawab “kenepa lo, dasar culun gangu hubungan orang saja”
kemudian Revi berlari sambil menangis.
Di suatu hari yang di
hiasi awan yang gelap dengan rintikan hujan yang membasahi bumi, aku melihat
Revi duduk sendiri, dengan pipi yang di basahi air mata. Degan segenap
keberanian aku menghampiri Revi, setelah aku sampai di samping Revi, sungguh
sangat megejutkan tiba-tiba dia berkata “hai Dorky” kemudian dia tersenyum
tetapi senyuman itu tidak lah seindah saat aku melihat senyuman nya yang dulu.
Akupun bertanya kepada dia, “mengapa kamu menangis??”, kemudian dia menjawab,
“baru kali ini ya kita berbincang bahkan baru kali ini kita bisa duduk sedekat
ini”. “Apa kamu di sakiti sama Andre?” sahut ku, kemudian dia berbalik bertanya
kepadaku, mengapa kamu dulu tidak mendekati aku seperti orang-orang yang lain,
aku tahu kamu juga memiliki perasaan terhadapku bahkan aku yakin melebihi
orang-orang yang lain” dan aku menjawab “aku menyadari semua kekuranganku, aku
sadar aku tidak pantas buat kamu” , “tau kah kamu seandainya kamu dulu berani
mendeati aku, mungkin aku akan memilih kamu, aku juga punya rasa yang sama
dengan mu, kalau itu terjadi aku tidak akan pernah merasakan rasa sakit ini”
jawab dia sambil melihat kemataku, aku terkejut dengan ucapan dia yang begitu
jauh dari perkiraanku sejak awal, kmudian aku menjwab “ aku benar-benar minta
maaf Revi, kalau aku engkau beri kesempatan memulai lagi dari awal, apakah kamu
mau menjadi pacar ku dan melupakan semua yang terjadi kmarin?” setelah mendengar
perkataan ku kemudian dia menggengam erat tangan ku dan ber kata iya, tolong
buat aku bahagia ya Dion.
Keesokan harinya aku
sangat tidak sabar untuk berangkat sekolah dan bertemu dengan Revi, aku
benar-benar sangat bahagia di hari itu. Sesampainya di sekolah, aku masuk ke
dalam kelas dan aku melihat seorang gadis dengan kacamata dan rambut yang di
ikat menjadi dua tersenyum kepadaku. Aku sangat kaget dan berasa mengenal gadis
itu. Aku berfikir apakah ini Revi yang kemarin menerima ku menjadi pacarnya.
Begitu sangat berbeda sekali Revi yang dulu dengan Revi yang sekarang. Kemudian
aku menghampirinya dan bertanya, “kamu sangat berbeda sekali hari ini”,
“kenapa?, apa kamu tidak suka?” jawab Revi. "Aku hanya tersenyum melihat
tampilan dirinya kali ini. “kamu luar biasa dengan penampilan yang sekarang,
aku tambah mencintaimu Revi” kataku, kemudian Revi berkata, “sebelum aku pindah
di SMA ini, penampilnku memang seperti ini, bahkan aku juga sering di katain
kutu buku sama teman-teman, aku merubah penampilanku hanya takut dan trauma
tidak bisa memiliki teman-teman lagi dan setelah bertemu dengan kamu aku benar
sadar kalau menjadi diri sendiri memang sangat menyenangkan”, “ayo kita lalui
high School bersama” kataku.
Sudah setahun lebih
kita bersama, dan begitu sangat menyenangkan, aku benar-benar merasakan bahwa
masa-masa SMA tidak lah mengerian, itu tingal tergantung kita yang
menjalaninya. Dan percayalah keburukan yang kita alami saat ini, suatu hari
kebaikan lah yang akan mendominasi dari keburukan itu. Sekarang aku sudah lulus
SMA dan skarang Aku dan Revi berencana melanjutkan ke jenjang Perguruan Tinggi
bersama.
0 komentar:
Posting Komentar