Kamis, 02 Februari 2012

Permainan Tradisional Indonesia

Sahabat kali ini saya akan menulis tentang beberapa permainan tradisional Indonesia  yang mungkin sudah hampir dilupakan oleh kita semua. Permainan ini mungkin sangatlah sering dimainkan oleh bapak dan ibu kita dahulu, coba kalian tanya kepada ibu kalian apakah mereka pernah bermain "Conklak atau Bekel" pasti mereka pernah :) tapi apakah sahabat pernah bermain petmainan itu?..
Berikut beberapa Permainan Tradisional Indonesia yang sudah hampir dilupakan.

1. Gasing 
GASING atau panggal Permainan gasing hampir terdapat di seluruh wilayah di Indonesia. Permainan ini biasanya dimainkan oleh anak laki-laki berusia 7-17 tahun, bisa dilakukan perorangan maupun beregu. Gasing biasanya terbuat dari kayu yang dibentuk sedemikian rupa dengan bagian yang lancip di bagian bawahnya. Permainan ini bersifat kompetitif, mengadu ketangkasan dan keterampilan dalam memutar gasing. 




2. Congklak
Permainan congklak merupakan permainan yang dimainkan oleh dua orang yang biasanya perempuan. Alat yang digunakan terbuat dari kayu atau plastik berbentuk mirip perahu dengan panjang sekitar 75 cm dan lebar 15 cm. Pada kedua ujungnya terdapat lubang yang disebut induk. Diantar keduanya terdapat lubang yang lebih kecil dari induknya berdiameter kira-kira 5 cm. Setiap deret berjumlah 7 buah lubang. Pada setiap lubang kecil tersebut diisi dengan kerang atau biji-bijian sebanyak 7 buah. Cara bermainnya adalah dengan mengambil biji-bijian yang ada di lubang bagian sisi milik kita kemudian mengisi biji-bijian tersebut satu persatu ke lubang yang dilalui termasuk lubang induk milik kita (lubang induk sebelah kiri) kecuali lubang induk milik lawan, jika biji terakhir jatuh di lubang yang terdapat biji-bijian lain maka bijian tersebut diambil lagi untuk diteruskan mengisi lubang-lubang selanjutnya. Begitu seterusnya sampai biji terakhir jatuh kelubang yang kosong. Jika biji terakhir tadi jatuh pada lubang yang kosong maka giliran pemain lawan yang melakukan permainan. Permainan ini berakhir jika biji-bijian yang terdapat di lubang yang kecil telah habis dikumpulkan. Pemenangnya adalah anak yang paling banyak mengumpulkan biji-bijian ke lubang induk miliknya. Permainan ini merupakan sarana untuk mengatur strategi dan kecermatan. 

3. Permainan Batok Kelapa 
Pada permainan batok kelapa alat yang dipergunakan adalah dua buah batok kelapa yang dibagi dua sehingga berbentuk setengah bola. Pada bagian tengahnya dilubangi dan dipasangi tali yang menghubungkan antara satu batok dengan batok lainnya sepanjang kira kira 1,5 - 2 meter. Permainannya adalah berlomba secepat mungkin berjalan menggunakan batok kelapa tadi dari satu sisi lapangan ke sisi lapangan lainnya. Orang yang paling cepat ia lah yang menjadi pemenangnya. 



4. Egrang
Egrang adalah permainan tradisional Indonesia yang belum diketahui secara pasti dari mana asalnya, tetapi dapat dijumpai di berbagai daerah dengan nama berbeda-beda seperti : sebagian wilayah Sumatera Barat dengan nama Tengkak-tengkak dari kata Tengkak (pincang), Ingkau yang dalam bahasa Bengkulu berarti sepatu bambu dan di Jawa Tengah dengan nama Jangkungan yang berasal dari nama burung berkaki panjang. Egrang sendiri berasal dari bahasa Lampung yang berarti terompah pancung yang terbuat dari bambu bulat panjang. Dalam bahasa Banjar di Kalimantan Selatan disebut batungkau.
Egrang terbuat dari batang bambu dengan panjang kurang lebih 2,5 meter. Sekitar 50cm dari bawah, dibuat tempat berpijak kaki yang rata dengan lebar kurang lebih 20cm. Cara memainkannya adalah dengan berlomba berjalan menggunakan egrang tersebut dari satu sisi lapangan ke sisi lainnya. Orang yang paling cepat dan tidak terjatuh dialah pemenangnya.

5. Benteng/bentengan/pal-palan/pris-prisan 
Permainan ini terdiri dari 2 kelompok, inti dari permainan ini adalah banyak2an siapa yang berhasil menduduki benteng lawan ( dengan simbolnya menyentuh benteng lawan ). Setiap team akan menjaga bentengnya benteng ( bentuk dan bendanya terserah, biasanya tiang listrik, pohon, tembok, dll ) sekaligus menyerang benteng lawan. Setiap penyerang yang sudah jauh meninggalkan bentengnya, akan bisa ditangkap oleh penjaga, dan jika tertangkap penyerang akan menjadi tawanan. Dan harus di selamatkan oleh kawannya untuk bisa bermain lagi. kelompok yang berhasil lebih banyak mendudukin benteng lawan, itu lah yang menang. 

6. Petak Umpet/Jumpritan Singit
Permainan ini bisa dimainkan oleh minimal 2 orang,namun jika semakin banyak yang bermain maka akan menjadi semakin seru.
Cara bermain :
Dimulai dengan hompimpa untuk menentukan siapa yang menjadi "kucing" (berperan sebagai pencari teman-temannya yang bersembunyi). Si kucing ini nantinya akan memejamkan mata atau berbalik sambil berhitung sampai 10, biasanya dia menghadap tembok, pohon atau apa saja supaya dia tidak melihat teman-temannya bergerak untuk bersembunyi (tempat jaga ini memiliki sebutan yang berbeda di setiap daerah, contohnya di beberapa daerah di jakarta ada yang menyebutnya inglo, di daerah lain menyebutnya bon dan ada juga yang menamai tempat itu hong). Setelah hitungan sepuluh (atau hitungan yang telah disepakati bersama, misalnya jika wilayahnya terbuka, hitungan biasanya ditambah menjadi 15 atau 20) dan setelah teman-temannya bersembunyi, mulailah si "kucing" beraksi mencari teman-temannya tersebut. 

7. Uler Naga
Permainan berkelompok yang dimainkan oleh minimal 4-5 orang, 2 orang sebagai pembuat gerbang (kiri-kanan), yang lainnya netral berbaris melingkar membentuk angka 8 melewati gerbang yang di buat. Anak yang tepat berada di tengah-tengah gerbang pada saat lagu berakhir akan di tutup dan di berikan pilihan rahasia untuk bergabung dengan kelompok gerbang kiri atau gerbang kanan. Siapa yang pengikutnya paling banyak dia lah yang menang, dan yang kalah harus menangkap orang yang paling belakang dari lawannya. (Maaf kalau bahasanya kurang tepat)
Lagu untuk permainan Ular Naga:
5 6 5 4 3 2 1 0 1 2 3 4 3 0 0 0
Ular naga panjangnya, bukan kepalang
6 6 6 7 i 7 2 i 6 i 7 6 5 0 0 0
Menjalar-jalar selalu kian kemari
4 4 4 4 6 0 5 4 3 2 3 4 5 0 0 0
Umpan yang lezat, itulah yang di cari
6 i 7 6 5 0 2 4 3 0 2 0 1
Ini dianya, yang ter be la kang

Dalam lingkungan permainan anak-anak di Bali permainan ini juga di kenal dengan nama Curik-Curik.
Lagu untuk permainan curik-curik:
3 5 3 5 0 3 5 3 3 3 3 3 1 2 3 2 2 2 3 5 0 3 2 1
Curik-curik semental layang layang boko boko, tiang meli po_h-e,
3 3 3 3 1 2 3 2 5 3 2 1 3 3 3 3 1 2 3 2 5 3 2 1 1 1 1 1
aji satak aji satu_s ke_peng, mara bakat anak bagu_s pe_ceng, enjok-enjok 

8. Tak Kadal 
Tak Kadal atau Gatrik pada masanya pernah menjadi permainan yang populer di Indonesia. Merupakan permainan kelompok, terdiri dari dua kelompok.
Permainan ini menggunakan alat dari dua potongan bambu yang satu menyerupai tongkat berukuran kira kira 30 cm dan lainnya berukuran lebih kecil. Pertama potongan bambu yang kecil ditaruh diantara dua batu lalu dipukul oleh tongkat bambu, diteruskan dengan memukul bambu kecil tersebut sejauh mungkin, pemukul akan terus memukul hingga beberapa kali sampai suatu kali pukulannya tidak mengena/luput/meleset dari bambu kecil tersebut. Setelah gagal maka orang berikutnya dari kelompok tersebut akan meneruskan. Sampai giliran orang terakhir. Setelah selesai maka kelompok lawan akan memberi hadiah berupa gendongan dengan patokan jarak dari bambu kecil yang terakhir hingga ke batu awal permainan dimulai tadi. Makin jauh, maka makin enak digendong dan kelompok lawan akan makin lelah menggendong. 

9. Bekel
Bekel banyak dimainkan oleh anak perempuan. Permainan ini dapat dilakukan sendiri maupun berramai-ramai. Bekel terdiri dari sebuah bola yang terbuat dari karet, dan beberapa biji bekel yang terbuat dari logam (kuningan). Intinya adalah mengambil biji bekel secepat mungkin sebelum bola memantul 2 kali. Pada awalnya biji bekel diambil satu per satu. Kemudian diambil dua dua, dan seterusnya hingga pada akhirnya seluruh biji bekel harus diambil dalam sekali genggaman ketika bola bekel dilempar ke lantai dan memantul kembali. Setelah itu biji bekel harus di susun tegak satu per satu, dua dua dan seterusnya. Setelah itu biji bekel di susun miring ke kiri dan selanjutnya miring ke kanan.


10. Boy-boyan 
Permainan tradisonal dengan total lima sampai sepuluh orang. Model permainannya yaitu menyusun lempengan batu, biasanya diambil dari pecahan genting atau pocelen yang berukuran relatif kecil. Bolanya bervariasi, biasanya terbuat dari buntalan kertas yang dilapisi plastik, empuk dan tidak keras, sehingga tidak melukai. Satu orang sebagai penjaga lempengan, yang lainnya kemudian bergantian melempar tumpukan lempengan itu dengan bola sampai roboh semua. Setelah roboh maka penjaga harus mengambil bola dan melemparkannya ke anggauta lain yang melempar bola sebelumnya. Yang terkena lemparan bola yang gatian menjadi penjaga lempengannya.

11. Lompat Karet 
Permainan lompat tali yang terbuat dari karet gelang yang disambung. Dimainkan oleh dua kelompok, tiap kelompok terdiri dari minimal 2 anak. Kelompok yang sedang tidak bermain bertugas memegang tali karet. Kelompok yang bermain harus melompati tali karet yang dibentangkan kelompok lainnya. Tali karet dibentangkan dengan ketinggian yang makin lama makin sulit untuk diloncati.

0 komentar:

Posting Komentar